Engine
Vibration adalah getaran yg ditimbulkan akibat proses terjadinya
perubahan energi pada engine yang menghasilkan putaran dan gaya dorong /
thrust.
Engine dinyatakan ’Hi Vibration’ apabila vibrasi/getaran yang dihasilkan melebihi batas maximum yang diperbolehkan sesuai dengan manual pada type engine tersebut. Batasan/limitasi vibrasi engine Spey tentunya bebeda dengan engine CFM, CF6, dll.
Pada Engine CFM56-3 ,limitasi vibrasi bisa dilihat pada engine testing manual atau AMM 72-31-00.
Limitasi vibrasi ini berbeda beda sesuai dengan sumber vibrasinya, lihat tabel sbb;
Bagaimana cara mengatasi engine Hi Vibration ?
Untuk mengatasi masalah tsb, apabila sumber vibrasi-nya berasal dari N2 system (HPC/HPT) maka prosedurnya adalah engine harus di bongkar (Rejected), dan dilakukan Re-balance pada HPT atau HPC.
Namun apabila sumber vibrasi-nya dari N1 system (FAN/LPC/LPT) ,bisa dilakukan proses Trim Balance setelah terlebih dahulu memastikan Vibration Pick Up dan Core Harness engine tidak bermasalah atau dalam kondisi baik.
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan Trim Balance ;
1. CAUTION : TO PREVENT PERFORMANCE LOSSES DO NOT ALLOW VIBRATION LEVELS TO EXCEED 8 MILS DA (Testing 004).
2. Re-Mapping Fan Blade diperlukan apabila ‘Hi Vibration menyentuh angka 8 mils, jadi maximum Vibration yang bisa dilakukan Trim Balance adalah 7 mils atau lebih rendah (Testing 004).
3. FAN Trim Balance bisa dilakukan pada sumber Vibrasi dari Fan/LPC atau dari LPT , karena FAN/LPC dan LPT berada dalam satu shaft, sehingga saling mempengaruhi. Apabila Fan Trim balance gagal pada sumber vibrasi dari LPT, maka bisa dilakukan LPT Trim Balance.
NOTE: “CFMI suggests that this procedure (LPT Trim Balance) only be attempted if the Fan Trim Balance procedure fails to bring vibration levels within state limits. Most engine will be succesfully balanced using Fan Trim Balance methode only ”. (CFM Engine Manual Testing 004).
sumber: http://airframeandpowerplant.blogspot.com/2013/01/engine-hi-vibration.html
Engine dinyatakan ’Hi Vibration’ apabila vibrasi/getaran yang dihasilkan melebihi batas maximum yang diperbolehkan sesuai dengan manual pada type engine tersebut. Batasan/limitasi vibrasi engine Spey tentunya bebeda dengan engine CFM, CF6, dll.
Pada Engine CFM56-3 ,limitasi vibrasi bisa dilihat pada engine testing manual atau AMM 72-31-00.
Limitasi vibrasi ini berbeda beda sesuai dengan sumber vibrasinya, lihat tabel sbb;
Bagaimana cara mengatasi engine Hi Vibration ?
Untuk mengatasi masalah tsb, apabila sumber vibrasi-nya berasal dari N2 system (HPC/HPT) maka prosedurnya adalah engine harus di bongkar (Rejected), dan dilakukan Re-balance pada HPT atau HPC.
Namun apabila sumber vibrasi-nya dari N1 system (FAN/LPC/LPT) ,bisa dilakukan proses Trim Balance setelah terlebih dahulu memastikan Vibration Pick Up dan Core Harness engine tidak bermasalah atau dalam kondisi baik.
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan Trim Balance ;
1. CAUTION : TO PREVENT PERFORMANCE LOSSES DO NOT ALLOW VIBRATION LEVELS TO EXCEED 8 MILS DA (Testing 004).
2. Re-Mapping Fan Blade diperlukan apabila ‘Hi Vibration menyentuh angka 8 mils, jadi maximum Vibration yang bisa dilakukan Trim Balance adalah 7 mils atau lebih rendah (Testing 004).
3. FAN Trim Balance bisa dilakukan pada sumber Vibrasi dari Fan/LPC atau dari LPT , karena FAN/LPC dan LPT berada dalam satu shaft, sehingga saling mempengaruhi. Apabila Fan Trim balance gagal pada sumber vibrasi dari LPT, maka bisa dilakukan LPT Trim Balance.
NOTE: “CFMI suggests that this procedure (LPT Trim Balance) only be attempted if the Fan Trim Balance procedure fails to bring vibration levels within state limits. Most engine will be succesfully balanced using Fan Trim Balance methode only ”. (CFM Engine Manual Testing 004).
sumber: http://airframeandpowerplant.blogspot.com/2013/01/engine-hi-vibration.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar