karena tadi kami lg belajar hidrolic system,jadi saya kasih tau deh komponen2 hidrolic system ^_^
I. HYDRAULIC POWER SISTEM
Hydraulic power system adalah suatu system pada pesawat terbang yang
menggunakan tekanan zat cair (hydraulic) sebagai media untuk
menggerakkan sistem – sistem yang terkait dengan komponen – komponen
yang lain, seperti menggerakkan ground spoilers, flight spoilers,
leanding gear, nose gear steering, trailing edge flaps, leading edge
devices, ailerons, elevators, leanding gear brakes’ rudder, dan thrust
reverser.
Keunggulan dari system hydraulic adalah tenaga yang di
butuhkan untuk menggerakkan flight control lebih ringan, jadi seorang
pilot tidak perlu mengeluarkan tenaga yang besar dalam menggerakkan
control colom.
III. JENIS – JENIS FLUIDA HYDRAULIC
Cairan hydraulic adalah media yang memungkinkan
terjadinya peralihan tekanan dan energi yang juga berfungsi sebagai
media pelumasan, sehingga mengurangi gesekan yang terjadi pada bagian –
bagian komponen yang bergerak. Jenis – jenis cairan hydraulic :
- Mineral base oil
MIL – H – 5606, merupakan prodak dari minyak bumi dan berwarna merah ,
banyak digunakan pada system terutama system yang tidak menimbukan api,
seperti flap dive system dan shock strut.
Sifatnya : 1. Mudah terbakar
2. Tidak beracun
3. Jarak jelajahnya rendah
4. Berguna sebagai pelumas
5. Tidak bersifat merusak
- Phosphate ester base oil
Skydrol BMS 3 – 11, merupakan prodak synthetic atau buatan, berwarna
ungudan dipakai diseluruh system hydraulic di pesawat terbang.
Sifatnya : 1. Jarak jelajah – 65 F sampai 225 F
2. Mudah terkontaminasi
3. Dapat merusak bagian komponen
4. Dapat mengelupas cat pesawat
5. Tidak mudah terbakar
6. Beracun
IV. KOMPONEN- KOMPONEN HYDRAULIC SYSTEM
1. Reservoir berfungsi sebagai tangki penampungan cairan hydraulic yang terdiri dari tiga
reservoir yaitu masing – masing untuk System A, System B, dan Standby System.
2. Hydraulic pump berfungsi untuk menghisap dan menyalurkan (memompa) tekanan
hydraulic ke system.
3. Pressure modul berfungsi untuk mengatur dan mengolah hydraulic pressure yang keluar
dari hydraulic pump sebelum masuk ke sub system.
4. Return modul berfungsi untuk mengatur dan mengolah hydraulic pressure setelah
digunakan oleh sistem dan dilengkapi dengan filter
5. Case drain berfungsi untuk mengalirkan tekanan hydraulic langsung ke return modul
melalui head exchanger ketika tekanan hydraulic tidak lagi digunakan oleh system.
6. Head exchanger berfungsi untuk mendinginkan cairan hydraulic yang melalui case drain.
7. Ground interconnect valve berfungsi untuk menghubungkan atau mengalirkan tekanan
hydraulic dari hydraulic system B ke hydraulic system A pada saat di ground.
8. Hydraulic shut off valve berfungsi untuk memutuskan aliran dari tekanan hydraulic.
9. Hydraulic panel berfungsi untuk mengontrol dan mengoperasikan hydraulic system.
10.Check valve berfungsi untuk mengalirkan tekanan hydraulic ke satu arah.
11.Relief valve berfungsi untuk membuang tekanan hydraulic yang berlebihan.
12.Balance line berfungsi sebagai penghubung dan menyalurkan pneumatic bleed air dari
reservoir system A ke reservoir system B dan reservoir standby system.
V. RESERVOIR PRESSURIZATION SYSTEM
Reservoir pressurization system adalah suatu system yang
berfungsi untuk memberikan positif pressure dan mencegah terjadinya
negatif pressure serta menghindari terjadinya foaming (membusa) karena
kelebihan udara.
Pressure pada hydraulic system reservoir disuplai malalui ground air,
engine no 1 dan engine no 2 pada stage 13, dengan melewati air
manifold. Tekanan tadi melewati air pressure filter gunanya untuk
menyaring tekanan udara , kemudian diteruskan ke air pressure regulator
fungsinya untuk mengatur tekanan udara supaya konstan pada tekanan 40 –
45 Psi yang di tunjukkan oleh air pressure gauges indikator, kemudian
tekanan masuk ke hydraulic reservoir system A lalu ke system B dan
Standby system degan melewati balance line.
Jika tekanan udara melebihi 40 – 45 Psi, maka tekanan udara akan dikeluarkan melalui Relief valve.
Drain fitting digunakan jika mau mengeluarkan tekanan udara pada saat penggantian komponen yang rusak.
VI. HYDRAULIC SYSTEM A
Hydraulic pressure system A menggunakan dua buah engine
driven pump yang terletak di engine no1 dan engine no2 dengan tekanan
3000 Psi. Untuk meredam kejutan dari engine driven pump maka di pasang
Ripple Damper.
Reservoir system A terletak di wheel well, reservoir pressurization
berasal dari pneumatic bleed air. Hydraulic fluid quantity full 4,6
gallon dan saat refill 3,4 gallon
Hydraulic system A digunakan untuk menggerakkan :
- Nose Wheel Steering - Inboard Brake
- Left Aileron - Left Elevator
- Inboard Flight Spoiler - Rudder
- Leanding Gear - Thrust Reverse
- Ground Spoiler - Inboard Flaps, dll
- Leading Edge Flaps
Keterangan gambar : Cairan hydraulic dari reservoir dipompa dan dialirkan oleh engine driven
pump ke pressure modul. Di dalam pressure modul terdapat PS (PRESSURE SWITCH) dan PR (PRESSURE RELIVE).
- PS fungsinya memonitor setiap pressure yang dihasilkan oleh pump,
apabila pressure yang diinginkan tidak tercapai atau kurang, maka low
pressure warning light akan menyala.
- Pressure relive valve akan bekerja jika pressure pada pressure
modul lebih besar dari pada yang ditentukan, maka valve akan terbuka
untuk mencegah terjadinya over pressure, dan bila pressure kembali
normal maka valve akan tertutup secara otomatis. Pada tekanan 3500 Psi,
relive valve akan terbuka dan cairan hydraulic langsung di teruskan ke
return modul dan akan tertutup dibawah tekanan 3100 Psi.
- Setelah diolah dan diatur tekananya dalam pressure modul maka
tekanan tersebut disalurkan ke Sub System. Setelah digunakan oleh system
maka cairan hydraulic akan dikembalikan ke reservoir melalui case drain
lalu masuk ke head exchanger yang terletak di left wing untuk
didinginkan terlebih dahulu. Setelah dari head exchanger, cairan
hydraulic di alirkan ke return module, setelah dari return module cairan
hydraulic masuk kembali ke reservoir dan siap untuk digunakan kembali.
VII. HYDRAULIC SYSTEM B
Hydraulic pressure system B menggunakan dua buah electric
motor pump dengan tekanan normal 3000 Psi sama dengan system A. Untuk
mengoprasikan Electric motor pump membutuhkan daya sebesar 115 V AC.
Sebagian cairan hydraulic pada system B juga digunakan untuk pelumasan
dan pendinginan electric driven pump, electric driven pump memiliki
thermal switch yang berfungsi sebagai pengaman panas, jika cairan
hydraulic yang melewati pompa terlalu panas, maka OVERHEAT light yang
berada di hydraulic control panel akan menyala.
System B menggunakan dua buah acoustik filter yang berfungsi untuk meredam suara dari electric driven pump
Hydraulic system B reservoir pressurization berasal dari
system A reservoir. Isi cairan hydraulic di reservoir system B 1,3 US
gallon.
Hydraulic system B digunakan untuk menggerakkan :
- Right Aileron - Out Board Brake
- Right Elevator - Out Board Flight Spoiler
- Rudder - dll
Keterangan gambar : Skema system B pada dasarnya sama dengan system A, yaitu cairan
hydraulic dari reservoir dipompa dan dialirkan oleh electric driven
pump ke pressure modul. Di dalam pressure modul terdapat PS (PRESSURE SWITCH) dan PR (PRESSURE RELIVE).
- PS fungsinya memonitor setiap pressure yang dihasilkan oleh pump,
apabila pressure yang diinginkan tidak tercapai atau kurang, maka low
pressure warning light akan menyala.
- Pressure relive valve akan bekerja jika pressure pada pressure
modul lebih besar dari pada yang ditentukan, maka valve akan terbuka
untuk mencegah terjadinya over pressure, dan bila pressure kembali
normal maka valve akan tertutup secara otomatis. Pada tekanan 3500 Psi,
relive valve akan terbuka dan cairan hydraulic langsung di teruskan ke
return modul dan akan tertutup dibawah tekanan 3100 Psi.
- Setelah diolah dan diatur tekananya dalam pressure modul maka
tekanan tersebut disalurkan ke Sub System. Setelah digunakan oleh system
maka cairan hydraulic akan dikembalikan ke reservoir melalui case drain
lalu masuk ke head exchanger yang terletak di right wing untuk
didinginkan terlebih dahulu. Setelah dari head exchanger, cairan
hydraulic di alirkan ke return module, setelah dari return module cairan
hydraulic masuk kembali ke reservoir dan siap untuk digunakan kembali,
namun bedanya dengan hydraulic system A , hydraulic system B dilengkapi
dengan ground interconnect yang berfungsi untuk memberikan tekanan
hydraulic dari system B ke sub system yang menggunakan tekanan hydraulic
dari system A. Ground interconnect digunakan pada saat pesawat berada
di ground
VIII. GROUND INTERCONNECT
- Ground interconnect switch terpasang di atas hydraulic control panel di cockpit.
- Normalnya Ground interconnect switch berada pada posisi close.
Untuk mengaktifkan ground interconnect valve maka
hidraulic pump system A harus dalam posisi OFF dan hidraulic pump system
B harus dalam posisi ON
Ground interconnect valve hanya akan terbuka saat pesawat
berada di ground dengan mengaktifkan parking brake. Saat ground
interconnect valve terbuka maka hidraulic pump system B akan memberikan
pressure pada system A dan system B dan engine driven pumps low pressure
light akan menyala.
VIV. HYDRAULIC STANDBY SYSTEM
Hydraulic standby system adalah suatu system hydraulic
yang digunakan pada saat emergency yaitu pada saat hydraulic system A
dan system B tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hydraulic standby
system hanya menggerakkan rudder, leading edge devices, thrust
reversers.
Hydraulic standby system reservoir mendapatkan positif
pressure dari bleed air yang melewati balance line. Isi cairan hydraulic
di reservoir standby system 1,9 US gallon. Hydraulic pressure standby
system menggunakan satu buah electric motor pump dengan tekanan normal
kira-kira 2900 Psi. Untuk mengoprasikan Electric motor pump membutuhkan
daya sebesar 115 V AC.
Untuk mengaktifkan standby system maka harus mengaktifkan tiga switch
di flight control panel yang terletak di sebelah kiri dari overhead
panel
Standby system memiliki sensor low quantity dan low
pressure light yang terdapat pada standby system control panel. Lampu
low quantity akan menyala jika cairan hydraulic pada reservoir standby
system berkurang dan lampu low pressure akan menyala jika tekanan dari
standby pump kurang.
Cara 1 mengaktifkan standby system :
SYSTEM B FAILED
Saat system B tidak bekerja low pressure light system B akan menyala.
Dalam keadaan normal shutoff valve standby rudder tertutup. Pada saat
flight switch di arahkan pada posisi standby rudder, standby pump akan
bekerja, shutoff valve standby rudder akan terbuka dan low pressure
light system B akan mati, maka standby system hydraulic pressure akan
membackup rudder dan leading edge devices.
Cara 2 mengaktifkan standby system :
SYSTEM A FAILED
Saat system A tidak bekerja low pressure light system A akan menyala
Pada saat flight switch di arahkan pada posisi standby rudder,
standby pump akan bekerja, shutoff valve standby rudder akan terbuka dan
low pressure light system A akan mati, maka standby system hydraulic
pressure akan membackup rudder, leading edge devices, dan thrust
reversers.
Cara 3 mengaktifkan standby system :
Posisikan switch ALTERNATE FLAPS ke ARM, maka shutoff
valve standby rudder akan terbuka dan motor pada flap akan bekerja. Flap
akan extended jika switch UP/OFF/DOWN di aktifkan.
The L.E. Flaps and Slats are extended hydraulically when
the Alt. Flap 3 position switch is used. The L.E. Devices cannot
retract when using this switch.
Keterangan gambar : - Skema dari standby system , yaitu cairan hydraulic dari reservoir
dipompa dan dialirkan oleh electric motor pump ke pressure
modul. Di dalam pressure modul terdapat PS (PRESSURE SWITCH) dan PR
(PRESSURE RELIVE).
- PS fungsinya memonitor setiap pressure yang dihasilkan oleh pump,
apabila pressure yang diinginkan tidak tercapai atau kurang, maka low
pressure warning light akan menyala.
- Pressure relive valve akan bekerja jika pressure pada pressure
modul lebih besar dari pada yang ditentukan, maka valve akan terbuka
untuk mencegah terjadinya over pressure, dan bila pressure kembali
normal maka valve akan tertutup secara otomatis.
- Setelah dari pressure modul lalu hydraulic pressure masuk ke sub
system, setelah dari sub system hydraulic akan kembali ke reservoir.
sumber: http://airframeandpowerplant.blogspot.com/2013/01/komponen-hidrolic-system_101.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar